Kamis, 02 Oktober 2014

RAGAM BAHASA INDONESIA

                                                RAGAM BAHASA INDONESIA

1. PENGERTIAN

Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa. Bachman (1990, dalam Angriawan, 2011:1), menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik  yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Dengan kata lain, ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda-beda yang disebabkan karena berbagai faktor yang terdapat dalam masyarakat, seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi, latar belakang budaya daerah, dan sebagainya.

2. JENIS-JENIS RAGAM BAHASA INDONESIA DAN CONTOHNYA

Akibat berbagai faktor yang disebutkan di atas, maka Bahasa Indonesia pun mempunyai ragam bahasa. Chaer (2006:3) membagi ragam Bahasa Indonesia menjadi tujuh ragam bahasa.

Pertama, ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam bahasa ini disebut dengan istilah idiolek. Idiolek adalah variasi bahasa yang menjadi ciri khas individu atau seseorang pada saat berbahasa tertentu

Kedua, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari wilayah tertentu, yang biasanya disebut dengan istilah dialek. Misalnya, ragam Bahasa Indonesia dialekBali berbeda dengan dialek Yogyakarta.

Ketiga, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari golongan sosial tertentu, biasanya disebut sosiolek. Misalnya ragam bahasa masyarakat umum ataupun golongan buruh kasar tidak sama dengan ragam bahasa golongan terdidik.

Keempat, ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang tertentu, seperti kegiatan ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam ini disebut juga dengan istilah fungsiolek, contohnya ragam bahasa sastra dan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa sastra biasanya penuh dengan ungkapan atau kiasan, sedangkan ragam bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dan eksak.

Kelima, ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi. Biasa disebut dengan istilah bahasa baku atau bahasa standar. Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Bahasa baku biasanya dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat menyurat dan rapat resmi, serta tidak dipakai untuk segala keperluan tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar itu biasanya dipakai ragam tak baku.    

Keenam, ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal atau tidak resmi yang biasa disebut dengan istilah ragam nonbaku atau nonstandar. Dalam ragam ini kaidah-kaidah tata bahasa seringkali dilanggar.

Ketujuh, ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan. Bahasa lisan sering dibantu dengan mimik, gerak anggota tubuh, dan intonasi. Sedangkan lawannya, ragam bahasa tulis tidak bisa dibantu dengan hal-hal di atas. Oleh karena itu, dalam ragam bahasa tulis harus diupayakan sedemikian rupa agar pembaca dapat menangkap dengan baik bahasa tulis tersebut.

Selain itu, Moeliono (1988, dalam Abidin, 2010:1) juga membagi ragam bahasa menurut sarananya menjadi ragam lisan dan  ragam tulis.

·         Ragam lisan yaitu ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan yang terikat oleh kondisi, ruang dan waktu sehingga situasi saat pengungkapan dapat membantu pemahaman pendengar.
·         Sedangkan ragam tulis adalah ragam bahasa yang dipergunakan melalui media tulis, yang tidak terikat oleh ruang dan waktu.

Penggunaan kedua ragam bahasa ini juga umumnya berbeda. Penggunaan ragam bahasa lisan mempunyai keuntungan, yaitu karena ragam bahasa lisan digunakan dengan hadirnya lawan bicara, serta sering dibantu dengan mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi ucapan. Sedangkan dalam bahasa tulis, mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi tidak mungkin diwujudkan.

3. PERBEDAAN RAGAM BAHASA LISAN DAN TULIS

Ragam Bahasa Lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.  Ciri-ciri ragam bahasa lisan diantaranya  Memerlukan kehadiran orang lain, Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap, Terikat ruang dan waktu dan Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara. Ragam bahasa lisan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:
1.      Dapat disesuaikan dengan situasi.
2.      Faktor  efisiensi.
3.      Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak     anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan   gerak-gerak pembicara.
4.      Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang          dibicarakannya.
5.      Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang            dituturkan oleh penutur.
6.      Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.
Sedangkan kelemahan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:
1.      Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
2.      Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
3.      Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan secara baik.
4.      Aturan-aturan bahasa yang dilakukan seringkali menggunakan ragam tidak formal.
Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual atau bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata. Ciri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut:

a. Tidak memerlukan kehadiran orang lain.

b. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.

c. Tidak terikat ruang dan waktu

d. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Sama halnya dengan ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulis juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Adapun kelebihan dari ragam bahasa tulis diantaranya:

 Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang       menarik dan menyenangkan.

 Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.

 Sebagai sarana memperkaya kosakata.

 Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau    mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.

Sedangkan kelemahan dari ragam bahasa tulis siantaranya sebagai berikut:

  Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada             akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.

  Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti       kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.

  Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu                 dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

Berdasarkan beberapa ciri serta kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh ragam bahasa lisan maupun tulis, berikut ini dapat kita tarik beberapa perbedaan diantara kedua ragam bahasa tersebut.
•   Bahasa lisan didukung isyarat paralinguistik.

•   Bahasa tulis dapat menyimpan informasi tanpa bergantung pada ruang dan waktu.

•   Bahasa tulis dapat memindahkan bahasa dari bentuk oral ke bentuk visual,         memungkinkan kata-kata lepas dari konteks aslinya.

•   Sintaksis bahasa lisan kurang terstruktur dibandingkan dengan sintaksis bahasa tulis.

•   Bahasa tulis banyak mengandung penanda metalingual yang menghubungkan antara                 frasa-klausa.

•   Struktur bahasa tulis umumnya subjek-predikat, bahasa lisan memiliki struktur ‘topik-   sebutan’ (topic-comment)(Givon).

•   Bahasa lisan jarang menggunakan konstruksi pasif.

•   Bahasa lisan sering mengulangi bentuk sintaksis.

•   Bahasa lisan dapat diperhalus sambil terus berbicara.

SUMBER :

Syamsuddin AR. 1992. Studi Wacana. 1992. Bandung: Mimbar Bahasa dan Seni.
http://www. masbied.com/2010/11/21/peranan-bahasa-indonesia-dalam-duniapendidikan, 3/3/2011

RAGAM BAHASA INDONESIA

                                                RAGAM BAHASA INDONESIA

1. PENGERTIAN

            Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa. Bachman (1990, dalam Angriawan, 2011:1), menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik  yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Dengan kata lain, ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda-beda yang disebabkan karena berbagai faktor yang terdapat dalam masyarakat, seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi, latar belakang budaya daerah, dan sebagainya.

2. JENIS-JENIS RAGAM BAHASA INDONESIA DAN CONTOHNYA

            Akibat berbagai faktor yang disebutkan di atas, maka Bahasa Indonesia pun mempunyai ragam bahasa. Chaer (2006:3) membagi ragam Bahasa Indonesia menjadi tujuh ragam bahasa.

            Pertama, ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam bahasa ini disebut dengan istilah idiolek. Idiolek adalah variasi bahasa yang menjadi ciri khas individu atau seseorang pada saat berbahasa tertentu

            Kedua, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari wilayah tertentu, yang biasanya disebut dengan istilah dialek. Misalnya, ragam Bahasa Indonesia dialekBali berbeda dengan dialek Yogyakarta.

            Ketiga, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari golongan sosial tertentu, biasanya disebut sosiolek. Misalnya ragam bahasa masyarakat umum ataupun golongan buruh kasar tidak sama dengan ragam bahasa golongan terdidik.

            Keempat, ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang tertentu, seperti kegiatan ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam ini disebut juga dengan istilah fungsiolek, contohnya ragam bahasa sastra dan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa sastra biasanya penuh dengan ungkapan atau kiasan, sedangkan ragam bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dan eksak.

            Kelima
, ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi. Biasa disebut dengan istilah bahasa baku atau bahasa standar. Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Bahasa baku biasanya dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat menyurat dan rapat resmi, serta tidak dipakai untuk segala keperluan tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar itu biasanya dipakai ragam tak baku.  

            Keenam, ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal atau tidak resmi yang biasa disebut dengan istilah ragam nonbaku atau nonstandar. Dalam ragam ini kaidah-kaidah tata bahasa seringkali dilanggar.

            Ketujuh, ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan. Bahasa lisan sering dibantu dengan mimik, gerak anggota tubuh, dan intonasi. Sedangkan lawannya, ragam bahasa tulis tidak bisa dibantu dengan hal-hal di atas. Oleh karena itu, dalam ragam bahasa tulis harus diupayakan sedemikian rupa agar pembaca dapat menangkap dengan baik bahasa tulis tersebut.

Selain itu, Moeliono (1988, dalam Abidin, 2010:1) juga membagi ragam bahasa menurut sarananya menjadi ragam lisan dan  ragam tulis.
·         Ragam lisan yaitu ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan yang terikat oleh kondisi, ruang dan waktu sehingga situasi saat pengungkapan dapat membantu pemahaman pendengar.
·         Sedangkan ragam tulis adalah ragam bahasa yang dipergunakan melalui media tulis, yang tidak terikat oleh ruang dan waktu.

            Penggunaan kedua ragam bahasa ini juga umumnya berbeda. Penggunaan ragam bahasa lisan mempunyai keuntungan, yaitu karena ragam bahasa lisan digunakan dengan hadirnya lawan bicara, serta sering dibantu dengan mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi ucapan. Sedangkan dalam bahasa tulis, mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi tidak mungkin diwujudkan.

3. PERBEDAAN RAGAM BAHASA LISAN DAN TULIS

            Ragam Bahasa Lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.  Ciri-ciri ragam bahasa lisan diantaranya  Memerlukan kehadiran orang lain, Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap, Terikat ruang dan waktu dan Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara. Ragam bahasa lisan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:
1.     Dapat disesuaikan dengan situasi.
2.     Faktor  efisiensi.
3.     Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak                       anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan   gerak-       gerak pembicara.
4.      Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang                             dibicarakannya.
5.      Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang                   dituturkan oleh penutur.
6.     Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit,           visual dan kognitif.
           Sedangkan kelemahan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:
1.     Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase                       sederhana.
2.     Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
3.     Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan secara baik.
4.     Aturan-aturan bahasa yang dilakukan seringkali menggunakan ragam tidak formal.
Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual atau bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata. Cirri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut:
a. Tidak memerlukan kehadiran orang lain.

b. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.

c. Tidak terikat ruang dan waktu

d. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Sama halnya dengan ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulis juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Adapun kelebihan dari ragam bahasa tulis diantaranya:

 Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang       menarik         dan menyenangkan.

 Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.

 Sebagai sarana memperkaya kosakata.

 Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau    mengungkap             unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.

             Sedangkan kelemahan dari ragam bahasa tulis siantaranya sebagai berikut:
  Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada             akibatnya        bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.

  Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti       kaidah-          kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.

  Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu                              dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.
Berdasarkan beberapa ciri serta kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh ragam bahasa lisan maupun tulis, berikut ini dapat kita tarik beberapa perbedaan diantara kedua ragam bahasa tersebut.
•   Bahasa lisan didukung isyarat paralinguistik.

•   Bahasa tulis dapat menyimpan informasi tanpa bergantung pada ruang dan waktu.

•   Bahasa tulis dapat memindahkan bahasa dari bentuk oral ke bentuk visual,         memungkinkan          kata-kata lepas dari konteks aslinya.

•   Sintaksis bahasa lisan kurang terstruktur dibandingkan dengan sintaksis bahasa tulis.

•   Bahasa tulis banyak mengandung penanda metalingual yang menghubungkan antara                           frasa-klausa.

•   Struktur bahasa tulis umumnya subjek-predikat, bahasa lisan memiliki struktur ‘topik-   sebutan’         (topic-comment)(Givon).

•   Bahasa lisan jarang menggunakan konstruksi pasif.

•   Bahasa lisan sering mengulangi bentuk sintaksis.

•   Bahasa lisan dapat diperhalus sambil terus berbicara.

SUMBER :
Syamsuddin AR. 1992. Studi Wacana. 1992. Bandung: Mimbar Bahasa dan Seni.
http://www. masbied.com/2010/11/21/peranan-bahasa-indonesia-dalam-duniapendidikan, 3/3/2011


RAGAM BAHASA INDONESIA

                                                RAGAM BAHASA INDONESIA

1. PENGERTIAN

            Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa. Bachman (1990, dalam Angriawan, 2011:1), menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik  yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Dengan kata lain, ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda-beda yang disebabkan karena berbagai faktor yang terdapat dalam masyarakat, seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi, latar belakang budaya daerah, dan sebagainya.

2. JENIS-JENIS RAGAM BAHASA INDONESIA DAN CONTOHNYA

            Akibat berbagai faktor yang disebutkan di atas, maka Bahasa Indonesia pun mempunyai ragam bahasa. Chaer (2006:3) membagi ragam Bahasa Indonesia menjadi tujuh ragam bahasa.

            Pertama, ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam bahasa ini disebut dengan istilah idiolek. Idiolek adalah variasi bahasa yang menjadi ciri khas individu atau seseorang pada saat berbahasa tertentu

            Kedua, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari wilayah tertentu, yang biasanya disebut dengan istilah dialek. Misalnya, ragam Bahasa Indonesia dialekBali berbeda dengan dialek Yogyakarta.

            Ketiga, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari golongan sosial tertentu, biasanya disebut sosiolek. Misalnya ragam bahasa masyarakat umum ataupun golongan buruh kasar tidak sama dengan ragam bahasa golongan terdidik.

            Keempat, ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang tertentu, seperti kegiatan ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam ini disebut juga dengan istilah fungsiolek, contohnya ragam bahasa sastra dan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa sastra biasanya penuh dengan ungkapan atau kiasan, sedangkan ragam bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dan eksak.

            Kelima
, ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi. Biasa disebut dengan istilah bahasa baku atau bahasa standar. Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Bahasa baku biasanya dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat menyurat dan rapat resmi, serta tidak dipakai untuk segala keperluan tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar itu biasanya dipakai ragam tak baku.  

            Keenam, ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal atau tidak resmi yang biasa disebut dengan istilah ragam nonbaku atau nonstandar. Dalam ragam ini kaidah-kaidah tata bahasa seringkali dilanggar.

            Ketujuh, ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan. Bahasa lisan sering dibantu dengan mimik, gerak anggota tubuh, dan intonasi. Sedangkan lawannya, ragam bahasa tulis tidak bisa dibantu dengan hal-hal di atas. Oleh karena itu, dalam ragam bahasa tulis harus diupayakan sedemikian rupa agar pembaca dapat menangkap dengan baik bahasa tulis tersebut.

Selain itu, Moeliono (1988, dalam Abidin, 2010:1) juga membagi ragam bahasa menurut sarananya menjadi ragam lisan dan  ragam tulis.
·         Ragam lisan yaitu ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan yang terikat oleh kondisi, ruang dan waktu sehingga situasi saat pengungkapan dapat membantu pemahaman pendengar.
·         Sedangkan ragam tulis adalah ragam bahasa yang dipergunakan melalui media tulis, yang tidak terikat oleh ruang dan waktu.

            Penggunaan kedua ragam bahasa ini juga umumnya berbeda. Penggunaan ragam bahasa lisan mempunyai keuntungan, yaitu karena ragam bahasa lisan digunakan dengan hadirnya lawan bicara, serta sering dibantu dengan mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi ucapan. Sedangkan dalam bahasa tulis, mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi tidak mungkin diwujudkan.


3. PERBEDAAN RAGAM BAHASA LISAN DAN TULIS

            Ragam Bahasa Lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.  Ciri-ciri ragam bahasa lisan diantaranya  Memerlukan kehadiran orang lain, Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap, Terikat ruang dan waktu dan Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara. Ragam bahasa lisan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:
1.      Dapat disesuaikan dengan situasi.
2.      Faktor  efisiensi.
3.      Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak     anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan   gerak-gerak pembicara.
4.      Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang          dibicarakannya.
5.      Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang            dituturkan oleh penutur.
6.      Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.
Sedangkan kelemahan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:
1.      Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
2.      Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
3.      Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan secara baik.
4.      Aturan-aturan bahasa yang dilakukan seringkali menggunakan ragam tidak formal.
Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual atau bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata. Cirri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut:
a. Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
b. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.
c. Tidak terikat ruang dan waktu
d. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
Sama halnya dengan ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulis juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Adapun kelebihan dari ragam bahasa tulis diantaranya:
 Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang       menarik dan menyenangkan.
 Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
 Sebagai sarana memperkaya kosakata.
 Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau    mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.
Sedangkan kelemahan dari ragam bahasa tulis siantaranya sebagai berikut:
  Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada             akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
  Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti       kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
  Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu                 dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.
Berdasarkan beberapa ciri serta kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh ragam bahasa lisan maupun tulis, berikut ini dapat kita tarik beberapa perbedaan diantara kedua ragam bahasa tersebut.
•   Bahasa lisan didukung isyarat paralinguistik.
•   Bahasa tulis dapat menyimpan informasi tanpa bergantung pada ruang dan waktu.
•   Bahasa tulis dapat memindahkan bahasa dari bentuk oral ke bentuk visual,         memungkinkan kata-kata lepas dari konteks aslinya.
•   Sintaksis bahasa lisan kurang terstruktur dibandingkan dengan sintaksis bahasa tulis.
•   Bahasa tulis banyak mengandung penanda metalingual yang menghubungkan antara                 frasa-klausa.
•   Struktur bahasa tulis umumnya subjek-predikat, bahasa lisan memiliki struktur ‘topik-   sebutan’ (topic-comment)(Givon).
•   Bahasa lisan jarang menggunakan konstruksi pasif.
•   Bahasa lisan sering mengulangi bentuk sintaksis.
•   Bahasa lisan dapat diperhalus sambil terus berbicara.

SUMBER :
Syamsuddin AR. 1992. Studi Wacana. 1992. Bandung: Mimbar Bahasa dan Seni.
http://www. masbied.com/2010/11/21/peranan-bahasa-indonesia-dalam-duniapendidikan, 3/3/2011